Jakarta, CNN Indonesia

Perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (ASMicrosoft menambah investasi di Malaysia sebesar US$2,2 miliar atau sekitar Rp35,57 triliun (asumsi kurs Rp16.169 per dolar AS).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat bertemu dengan Chairman dan CEO Microsoft Satya Nadella di Putrajaya, Kamis (2/5).

Anwar menyebut investasi tambahan dari Microsoft itu bakal berlangsung dalam jangka waktu 4 tahun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jumlah tersebut merupakan investasi terbesar yang pernah dilakukan Microsoft setelah berdiri selama 32 tahun di Malaysia,” kata Anwar seperti dikutip dari laman Instagram resminya, @anwaribrahim_my.

[Gambas:Instagram]

Ia merinci investasi tersebut mencakup pengembangan sistem dan infrastruktur cloud serta Kecerdasan Buatan (AI), penciptaan peluang keterampilan AI untuk tambahan 300 ribu orang, dan pendirian Pusat Keunggulan AI Nasional.

Selain itu, investasi Microsoft juga menyasar peningkatan kemampuan keamanan siber nasional dan mendukung pertumbuhan komunitas pengembang sistem di Malaysia.

Anwar pun menyambut baik keputusan investasi Microsoft. Menurutnya, hal ini membuktikan kepercayaan perusahaan AS itu terhadap basis ekonomi negara yang kuat, kebijakan yang jelas dan fokus, keramahan investor, dan stabilitas politik Malaysia.

“Investasi ini sejalan dan akan menjadi pendukung utama fokus pemerintah dalam mengembangkan kapasitas AI di negara ini,” ucap Anwar.

Sebelum datang ke Malaysia, Satya Nadella sempat mengunjungi Indonesia pada Selasa (30/4). Satya disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

[Gambas:Video CNN]

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan dalam pertemuan tersebut Microsoft berkomitmen untuk investasi di Indonesia dengan nilai US$1,7 miliar atau sekitar Rp27,6 triliun. Lalu, untuk apa saja investasi tersebut?

Dalam jangka waktu empat tahun, nilai investasi tersebut akan berfokus pada pengembangan AI dan cloud di dalam negeri.

“Jadi komitmen investasi yang sudah disebutkan oleh CEO Microsoft itu untuk membangun AI dan cloud Microsoft, terutama Microsoft juga sedang mengembangkan Odyssey ya,” kata Budi di Kantor Kemenkominfo.

Lebih lanjut, Budi mengungkap pengembangan AI ini nantinya akan membantu Indonesia bukan hanya pada sektor GovTech, tapi juga sektor pertanian, sektor perikanan, dan sektor bisnis.

Pasalnya, dengan kehadiran AI ini, maka baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam bisa digunakan dengan lebih produktif dan maksimal.

Selain itu, investasi Microsoft ini juga bertujuan mencetak 840 ribu digital talent khusus AI di Indonesia. Jokowi juga sudah menawarkan pusat risetnya bisa di Bali atau IKN.

“Nah soal tempat, tadi sudah disampaikan Pak Presiden juga, silakan di Bali atau di IKN. Karena IKN ini penting terutama untuk membangun smart city di IKN,” kata Budi.

(mrh/agt)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *